Japanese Class Online

Senin, 06 Juni 2011

Presiden: Hindari Lima Penyakit Yang Gagalkan MP3EI


PELUNCURAN MP3EI : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan Wapres Boediono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat peluncuran Materplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 di Balai Sidang, Jakarta, Jumat (27/5). Masterplan ini mencakup 22 aktivitas ekonomi utama di enam koridor ekonomi Indonesia yang akan dipusatkan pada 4 lokasi dengan 17 proyek senilai Rp 190 triliun yang dananya berasal dari berbagai sumber diantaranya APBN, investasi langsung, swasta, dan BUMN.
( FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/pd/11)

Jakarta ( Berita ) :  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh pemangku kepentingan menghindari lima penyakit yang dapat menggagalkan pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Agar kita benar-benar sukses dan agar MP3EI ini dapat dijalankan,…saya ingatkan waktu itu ada lima penyakit yang membuat kita gagal, yang membuat implementasi MP3EI ini tidak berhasil,” kata Presiden MP3EI di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jumat [26/05].

Lima penyakit tersebut, kata Presiden, adalah pertama, birokrasi pemerintah pusat yang lambat dan tidak sejalan dengan apa yang ingin dicapai.
Kedua, jika pemerintah daerah memiliki kepentingan sendiri untuk tidak memperlancar bahkan cenderung menghambat pembangunan.
Ketiga, lanjut Presiden, jika investor dan dunia usaha ingkar janji dan gagal memenuhi komitmen rencananya. “Keempat, jika kita sudah tahu ada sejumlah regulasi yang menghambat dan kita tidak segera memperbaikinya,” ujarnya. Dan kelima, tambahnya, jika ada kepentingan serta proses politik tertentu yang tidak sehat.
“Mari kita berantas penyakit itu untuk tidak terjadi lagi karena akan melumpuhkan pekerjaan besar untuk percepatan dan perluasan pembangunan di Indonesia,” ajak Presiden.
Presiden Yudhoyono didampingi Wapres Boediono mencanangkan MP3EI 2011-2025 yang mencakup 22 aktivitas ekonomi utama Indonesia dan merupakan adaptasi serta integrasi dari RPJPN 2002-2025.

Peluncuran MP3EI juga diwarnai dengan dimulainya proyek-proyek “groundbreaking” yang pencanangannya dilakukan di enam koridor ekonomi Indonesia yang akan dipusatkan pada empat lokasi dengan 17 proyek. Yaitu, Sei Mangku (Sumatera Utara), Cilegon (Banten), Lombok Timur (NTB), dan Timika (Papua).
Dalam program MP3EI itu, untuk Kabupaten Sei Mangke, Sumut, diantaranya dicanangkan perluasan kawasan industri kelapa sawit dan PLTA. Untuk Cilegon, akan dicanangkan pembangunan pabrik baja moderen yang bekerjasama dengan PT. Krakatau Steel dan POSCO Korea, dan proyek Floating Storage & Regasification Unit (FSRU).

Sementara itu, untuk kabupaten Lombok Timur provinsi NTB diantaranya dicanangkan proyek Waduk Pandan Duri dan Bendungan Titab, serta jalur baru penerbangan Garuda Indonesia dari basis bandara Makassar, Sulsel ke 13 kota di Indonesia dan penerbangan langsung ke Singapura.
Untuk kabupaten Timika provinsi Papua diantaranya dicanangkan proyek jalan raya Timika-Enarotali sepanjang 135 km dengan investasi senilai Rp600 miliar. Selain itu, juga dicanangkan proyek pembangunan jalan raya dari Merauke-Waropko sepanjang 600 km yang akan membutuhkan dana sebesar Rp 1,2 triliun.

Ekonomi Tidak Boleh Hanya Diserahkan Pasar
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pemerintah harus proaktif dalam upaya percepatan dan perluasan pembangunan karena ekonomi negara tidak hanya dapat diserahkan kepada mekanisme pasar.
“Pemerintah harus aktif dan proaktif karena pengalaman menunjukkan bahwa ekonomi negara tidak boleh hanya diserahkan pada mekanisme pasar, pada hukum kapital yang fundamental,” kata Presiden saat mencanangkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Balai Sidang Jakarta, Jumat.

Menurut Presiden, meskipun pasar memegang peranan penting, peran pemerintah tetap diperlukan agar ekonomi berjalan adil dan berimbang. Kepala negara menjelaskan bahwa dalam kehidupan ekonomi dikenal adanya campur tangan dari “tangan yang tidak kelihatan” tetapi sesungguhnya juga ada “tangan yang kelihatan”. “Tangan yang kelihatan ini tiada lain adalah pemerintah,” katanya.
Presiden berharap dengan pencanangan program-program dalam MP3EI maka dalam 15 tahun mendatang Indonesia berhasil membangun ekonominya dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

“Saya mengundang saudara semua, untuk dengan keyakinan, memastikan kita tidak gagal, ekonomi akan berhasil, masa depan bangsa kita akan lebih baik dari sekarang ini. Kita ingin kalau berumur panjang, tahun 2025 kita akan menyaksikan kisah sukses yang kita awali dari peluncuran sebuah rencana besar untuk mengubah masa depan kita semua,” katanya.

Presiden Yudhoyono didampingi Wapres Boediono mencanangkan MP3EI 2011-2025 yang mencakup 22 aktivitas ekonomi utama Indonesia dan merupakan adaptasi serta integrasi dari RPJPN 2002-2025.
Setelah peluncuran, akan segera dibentuk tim pelaksana, Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI), yang langsung diketuai oleh Presiden Yudhoyono. Peluncuran MP3EI juga diwarnai dengan dimulainya proyek-proyek “groundbreaking” yang pencanangannya dilakukan di enam koridor ekonomi Indonesia yang akan dipusatkan pada empat lokasi dengan 17 proyek. Yaitu, Kabupaten Sei Mangku (Sumatera Utara), Kabupaten Cilegon (Banten), Kabupaten Lombok Timur (NTB), dan Kabupaten Timika (Papua).

Terlihat hadir dalam peluncuran MP3EI itu para menteri KIB II antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Menhub Freddy Numberi, dan Seskab Dipo Alam.( ant )
http://beritasore.com/2011/05/27/presiden-hindari-lima-penyakit-yang-gagalkan-mp3ei/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lilypie Maternity tickers

Lilypie Maternity tickers

Kebun Emas 2013

Kebun Emas 300 x 250
v