Japanese Class Online

Rabu, 08 Juni 2011

Telkom Siapkan Dana Rp21 T Dukung MP3EI

JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengalokasikan dana sebesar Rp21 triliun untuk mendukung progam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) hingga 2015.

Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, dana tersebut akan diambil dari kas internal perseroan. "Untuk true brodband access hingga 2015, nilainya Rp21,198 triliun," kata dia di Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Proyek broadband access dan trough bradband access plan perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut merupakan pemerataan access broadband di seluruh wilayah Indonesia. Proyek ini akan dikembangkan di enam koridor, yakni koridor I Sumatera, koridor 2 Jawa, koridor 3 Kalimantan, koridor 4 Sulawesi dan Maluku Utara, koridor 5 Bali dan NTT dan NTB, serta koridor 6 Papua dan Maluku.

Sementara itu, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk mendukung program MP3EI akan mendatangkan sebanyak 18 pesawat berukuran kecil di wilayah Makasar dan Kualanamu. "Dalam 2-3 tahun ke depan, ditargetkan ada 18 pesawat kecil di Makasar dan Kualanamu," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

Menurut dia, tahap awal baru didatangkan dua pesawat, sedangkan dalam proses sekitar lima pesawat dan tiga pesawat akan menyusul. Pendatangan pesawat tersebut untuk efisiensi dan mengembangkan maintenance repair officestation (MRO) di wilayah tersebut.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, ada sekitar 7-9 proyek yang melibatkan BUMN dalam program MP3EI.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar menjelaskan, proyek tersebut diantaranya proyek broadband access dan through bradband access plan oleh Telkom, pengembangan kawasan industri kelapa sawit oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan I dan II oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), pembangunan pabrik baja modern oleh PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan POSCO, proyek jalan tol Tanjung Priok oleh JBIC, pemerintah pusat, Pemda DKI, PT Angkasa Pura (AP) dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Di samping itu, peluncuran proyek chemical grade alumina (CGA) di Kalimantan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), perluasan bandara Ngurah Rai dan Penerbangan jalur baru oleh AP I dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), proyek gabungan pemurnian bijih besi antaran PT Krakatau Steel dan Antam, serta pembangunan terminal LNG terapung oleh Pt Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Menurut dia, dari 17 proyek awal MP3EI senilai Rp190 triliun, kontribusi pendanaan dari perusahaan pelat merah sekitar Rp123,5-133 triliun. "Saya kira dari BUMN lebih dari setengahnya. Bisa 65-70 persen (dari Rp190 triliun)," ujar Mustafa.

Lebih lanjut dia menjelaskan, komitmen BUMN mengelontorkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp836 triliun hingga 2014 guna mendukung program MP3EI tersebut berpotensi meningkat nilainya menjadi sekitar Rp1.000 triliun. Pasalnya, nilai proyek BUMN yang dihitung merupakan proyek bernilai di atas Rp1 triliun.

"Masih banyak BUMN yang proyeknya di bawah Rp1 triliun dan masuk dalam koridor, sehingga nilainya bisa lebih besar lagi dari Rp836 triliun," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lilypie Maternity tickers

Lilypie Maternity tickers

Kebun Emas 2013

Kebun Emas 300 x 250
v